Kotak Komentar

Glitter Photos

Wisata ke Loji

LOJI BOGOR



Rapat Pembentukan Dewan Alumni
"Eh Berkasnya Hilang"


Entah tahun berapa itu kadang aku lupa sendiri, karena hari ini ketika aku menulis sudah lewat beberapa tahun yang lalu, tapi seingatku itu terjadi ketika beberapa hari setelah hari raya Idhul Fitri. Seperti itulah aku melewati hari libur idhul Fitri untuk refresing ke daerah pegunungan. Dan terkadang aku rindu dengan suasana gunung yang dingin dan indah walau hanyan setahun sekali bahkan kadang mungkin dua tahun sekali, itupun ketika aku ada tabungan.

Walau sebagian hidupku ini aku sisihkan untuk Paskibra tetapi dalam hati kecilku pun ada sedikit kerinduan tentang masa depan yang aku dambakan. Begitu juga dengan ketenangan dan kerindangan poohon-pohon pegunungan serta indahnya alam yang membentang berwarn hijau serta jauh dri bisingnya kendaraan yang lalu lalang. Kadang aku ingin singgah di daerah pegunungan untuk mencari ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan.

Setiap ada acara aku selalu mengajak teman-teman dekatku untuk ikut bergabung, yach walau kadang aku sendiri jenuh dengan sikap teman-temanku itu, tapi yach sudahlah dari pada tidak punya teman akhirnyaaku harus bersabar saja. Akhir hari raya idhul fitri itu aku berencana bersama teman-teman seangkatan, seperti Yusuf Somantri, Mas Agus Abdulrahman, Lulu, dan adik-adikku seperti Rohman, latif, Dede Edi, Sri. Kami semua rencananya akan menginap satu malam di Jonggol - Bogor (perbatasan Bekasi - Bogor).

Hari itu kami sepakat untuk mengadakan rapat pembentukan Alumni Paskibra yang entah sudah keberapa kalinya kami mengadakan rapat untuk membentuk sebuah ikatan alumni yang sudah sejak lama kami dambakan mungkin sejak angkatan kami pun sudah membentuk. Seperti biasa kendala selalu saja ada, mulai dari kesibukan pribadi sampai kesibukan lain-lainnya. Aku juga terkadang tidak tahu, tapi aku sendiri yakin dalam hati kecil teman-temanku itu masih ada sedikit rasa ingin berkumpul bersama. Namun terkadang kesibukanlah yang membuat kami menjadi jauh. Seperti sekarang ini. Mungkin teman-temanku membaca tulisanku ini sebagai rasa rinduku pada mereka.

Rencana pergi ke Jonggol memang sudah kami rencanakan sejak sebulan sebelum acara tepatnya ketika bulan Ramadhan. Kebetulan Deden, adik kelasku angkatan 2002 kalau tidak salah punya informasi tentang lokasi yang pas untuk dijadikan tepat rapat plus menginap dengan harga yang relatif murah. Setelah survei tempat ternyata lumayan, maka kami pun memutuskan untuk memakai tempat itu.

Selepas Idhul Fitri selesai dan bertepatan hari keberangkatan aku pun segera mempersiapkan berkas-berkas bahan rapat yang nanti akan dibahas di tempat tersebut. Kebetulan sekali tempatnya Villa. Jadi rapatnya akan semakin menarik dan wah... pikirku dalam hati. Setelah semua berkas bahan rapat aku rapihkan dan dimasukan dalam map segera saja aku berangkat menuju titik pertemuan. Rencananya kami berkumpul di depan SMAN 1 Cikarang.

Selang beberapa lama menunggu di titik pertemuan beberapa rekan-rekanku pun mulai berdatangan. Segera saja tanpa menunggu lama aku segera menuju ke terminal Cikarang. Wah sampai diterminal kok sepi yach, tampak diruas jalan itu hanya tampak lalu lalang orang yang hendak bepergian. Hanya sebagian kecil saja kendaraan yang lewat. Pedagang yang biasanya memenuhi emperan jalan pun tampak belum begitu ramai. Sebelum kami berangkan menuju Jonggol sementara itu kami berfoto-foto di alun-alun cikarang.

Mentari sudah mulai meninggi, dan mobil dengan merek Widia (jurusan Jonggol) pun telah tiba dan kami semua segera berangkan. Selama perjalanan menuju tempat tujuan rasanya sudah tak asing lagi perjalannya itu, pasalnya jalan raya yang kami lalui tidak ada yang rata alias sudah rusak. Apalagi mobil yang kami tumpangi itu juga sudah nampak agak tua. Wah perjalanannya bukan malah asik malah jadi ngantuk bin capek bin lelah. Tapi tak apalah demi rapat pembentukan alumni akhirnya perjalanan itu harus aku nikmati dengan senang hati.

Selama perjalanan arsip yang sudah kumasukan dalam map aku berikan ke pada rekanku Yusuf Somantri. Aku percaya dia akan membawanya dengan sebaik-baiknya. Beberapa jam kemudian kami sampai di Terminal Jonggol dan kami semua turun untuk mencari angkot yang menuju ke daerah Villa yang akan kami tempati. Sebelum kami naik angkot yang mengantarkan kami sampai tujuan aku mohon diri untuk ke kemar kecil. Sudah agak lama aku harus menahan pipis ketika menaiki mobil "widia" tadi.

Beberapa menit kemudian kami berangkat menuju ke Villa. Sambil bincang-bincang dan bercana serta tertawa riang aku menanyakan arsip yang dibawah oleh rekanku. Sejenak kami semua hening untuk mempertanyakan kemana arsip itu. Wah gawat..... arsip itu gilang di mobil "widia" tadi, soalnya gw ketiduran...ucap Yusuf Somantri, yang baru saja sadar arsip itu telah hilang dalam perjalanan. Aku sangat kecewa sekali karena arsip itu merupakan bahan rapat yang akan dibahas di villa nanti.

Sudahlah yang terjadi biarlah terjadi. Habis mo diapakan lagi,.....

Selama perjalanan naik angkot Yusuf yang terbilang anak yang pandai dalam mengelola urusan rumah tangga termasuk pandai dalam memasak mulai menagih uang untuk dikumpulkan. Uang tersebut nantinya digunakan untuk makan malam dan biaya sewa villa semalam 1 hari 1 malam. Uang yang dimintai dari perorang sebesar Rp. 50.000,-. Aku tidak tahu berapa uang yang terkumpul karena pusing memikirkan arsip yang hilang, ditambah lagi aku mual naik angkot yang panas, bau dan terasa pengap...hampir saja aku muntah diperjalanan..malu kan.

Akhirnya sampai juga ditempat tujuan. Ternyata tempat menuju Villa masih sangat jauh dan hanya bisa ditempuh dengan perjalanan kaki atau dengan menyewa ojek yang terbilang cukup mahal. Sementara itu sebagian dari kami pergi berbelanja ke pasar untuk berpediaan makan malam nanti. Aku juga ikut ke pasar sekedar melihat-lihat pasar Jonggol. Ada juga dari rekanku yang jajan. Tak berala lama kami berkumpul lagi untuk segera menuju Villa yang jaraknya kurang lebih 5 kilometer. Sambil berjalan kaki dengan membawa tas yang cukup berat karena didalamnya berisi pakaian pribadi dan kue lebaran yang masih tersisa. Yach menurutku rekan-rekanku juga membawa peralatan yang sama.

Setelah perjalanan sekitar 1 kilometer kami berhenti sejenak untuk istirahat dan membeli makanan ringan. Aku juga lapar dan membeli beberapa makanan dan minuman ringan untuk perjalanan. Tak kusangka yang lain juga ikut membeli makanan dan minuman. Wah sepertinya habis lebaran masih banyak nich uangnya... Semua happy dan menikmati perjalanan walau panas terik mulai terasa. Sambil menatap kedepan, jalanan yang mendaki dan berkelok dikelilingi pohon-pohon yang rindang aku menikmari perjalanan sambil mensyukuri keagungan Tuhan Yang Maha Pencipta yang telah memberikan keindahan itu untuk manusia yang beryukur. Rasanya lututku sudah tak kuat untuk mendaki jalan yang kian meninggi. Pinggang dan pahaku pun terasa pegal-pegal. Beberapa menit lagi sampai...salah seorang dari adikku kelasku menyanggah keluhku. Ah aku selalu menggeurut saja padahal di Paskibra kan semua harus siap menghadapi apapun.

Alhamdulillah akhirnya sampai juga ditempat tujuan. Wah indah banget Villa-nya. Dalam hatiku terkesan dalam ingin sekali segera masuk dan menikmati kasur yang indah dan suara burung serta jengkerik malam.

Setelah aku melihat Villa itu nampaknya tidak begitu serap. Ah lebih baik aku duduk didepan dahulu menghilangkan keringat dan letihku di depan Villa sambil melihat pemandangan diluar. Aku dan lulu sahabatku juga ikut duduk sambil menikmati pemandangan itu.

Beberapa rekan-rekanku semuanya sudah masuk kedalam untuk merapihkan tempat dan istirahat di dalam. Sementara itu deden menemui yang mengelola Villa untuk mohon ijin menginap ditempat itu. Rekanku Yusuf sibuk menata prabot rumah tangga seperti ibu-ibu saja.

Kenangan perjalanan begitu melalahkan dan sekarang waktunya aku harus istirahat sejenak merebahkan tubuhku yang hampir 3 jam dalam perjalanan. Sleeppppppppppppp.... (tidur)

Adzan zuhur berkumandang, saatnya aku bangun dan menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslim yang taat kepada Tuhannya. Seger saja aku menuju wc untuk berwudu, ternyata air disana kurang bersih, padahal kan daerah pegunungan tapi kok airnya masih kotor. Sudahlah pikir aku dalam hati, selama air ini bersih dari hadast sah kok untuk digunanakn berwudu.

Selepas sholat zuhur kini tiba saatnya untuk makan siang...Horeeee makan siang, perutku yang sudah bernyanyi-nyanyi sejak tadi diperjalanan kini bersorak-soray menanti hindangan karya Yusuf Somantri. Yusuf kan jago masak pasti mie isntan buatannya lezat. Sambil menunggu hidangan aku mencicipi kue lebaran rekanku Lulu, kalo tidak salah kacang goreng dan beberapa kananan lainnya yang enak tenan. Di pelataran belakang Villa yang hampir seluruhnya terbuat dari bambu, sedangkan lantai bawah terbuat dari batu bata. Seperti saung saja, memang desain lantai dua dibuat seperti saung untuk tempat bersantai. Kemudian dibagian bawah juga ada tempat untuk rapat seperti ruang session. Yah mirip sekali dengan aula. Pokoknya villa ini selain murah juga lengkap vasilitasnya.

bersambung...

Seguir leyendo...

Wisata ke Bogor

JALAN-JALAN KE BOGOR

Kali ini aku pergi jalan-jalan ke Bogor bersama sahabatku Mohammad Syarif Hidayat yang tinggal di Bogor Kec. Cobungbulang. Pada tahun 2006 setelah lebaran Idhul Fitri.

Jalan-jalan ke Bogor bersama teman PT. Koyorad

Selepas hari raya Idhul Fitri tahun 2006 aku bersama beberapa teman PT. Koyorad menyambangi Kota Bogor tepatnya daerah Cibungblang untuk menikmati alam pegunungan. Disampingku itu bernama Syarif Hidayatullah (panggil : Dayat) dia anak Bogor Asli. Dan ada rekanku lagi yaitu, Abdul Rizam dan Ma'mun keduanya anak Bekasi tulen. Selepas aku bekerja dari PT. Koyorad tak tahu kemanarekan-rekanku itu...

Jalan malam menuju ke Gubuk derita

Singgah di warung sambil makan dan ngopi

Ection di Villa orang

Mandi ke Curug 1000 menikmati dinginnya air pancuran

Keren abizzzz......

Seguir leyendo...

Artikel

MENARI-NARI DIATAS PENDERITAAN ORANG LAIN


Dalam hatiku berkata, aku benci aku dengan orang-orang yang berpangkat yang sewenang-wenang kepada bawahan.


Aku tahu mereka itu berpendidikan yang notabene lulusan Universitas yang dapat dibilang memiliki kredibiltas dan kompetensi tinggi. Tapi tidak menurutku mereka lebih kejam dari pejahat, mereka lebih cocok dijuluki penjahat berdasi yang memeras keringat orang miskin. Aku sadari aku adalah lulusan SMA yang kurang memiliki skill apalagi dengan pendidikan yang minim dan hanya membawa selembar ijazah untuk melamar sebuah pekerjaan.

Mereka memperlakukan bawahan seperti seorang babu (pembantu rumah tangga) sama sekali tidak dianggap sebagai rekan kerja atau partener isitilah kerennya. Kami sadar pendidikan kami rendah dan tak layak untuk angkat suara apalagi memberikan ide. Tugas kami hanyalah bekerja menurut instruksi. Terus menerus hingga kami jenuh dalam pekerjaan yang stagnan tanpa motivasi dan support dari mereka. Mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri.

Suasana tempat pekerjaan begitu bising hingga telinga kami sudah tak asing lagi dengan suara itu. Wajah-wajah itu tetap masih ada dan kadang dalan beberapa wajah-wajah itu keluar dari tempat pekerjaan karena tanda tangan kontrak telah habis. Aku bingung dengan tingkah laku mereka yang sombong dan angkuh terhadap bawahan, seakan jijik melihat wajah kami yang penuh debu dan kotoran produksi. Kami dianggap sebagai manusia rendah dan tak berharga di mata mereka.

Demi uang dan kehidupan yang layak mereka memenjarakan aspriasi kami, mereka memenjarakan apa keinginan kami, mereka hanya memerintah dan tak pernah bertanya tentang keluhan kami selama berkerja. Tak ubahnya kami hanya sapi perahan yang selalu dikuras dan diberi umpan kemudian lalu dikuras lagi. Apa bedanya dengan kerja rodi. Sementara itu sesama rekan kerja pun saling sikut-sikutan dan individualisme sangat terasa sekali. Persahabatan tak begitu terasa, egois dan egois. Mereka hanya mementingkan diri mereka sendiri. Aku benci dengan mereka semua yang tak pernah peduli dengan kami.

Aku percaya masih ada dari mereka-mereka ituyang peduli denganku. Trima kasih buat sahabat-sahabatku yang masih peduli denganku. Aku rindu dengan kalian, sayang sekali waktu tempat memisahkan kita. Tapi aku yakin suatu saat kalian akan membaca tulisanku ini.

Seguir leyendo...

Sakit

ORANG SAKIT BUTUH PERHATIAN

Setiap orang butuh perhatian baik itu laki-laki maupun perempuan terlepas dari sakit atau tidak. Secara sadar seseorang butuh perhatian biasanya dari lawan jenis, yang laki-laki mencari perhatian dari seorang wanita pun begitu sebaliknya. Biasanya perhatian yang dinginkan dalam bentuk cinta dan perasaan saling menyayangi. Namun kali ini berbeda kasusnya melainkan perhatian dikala sakit. Orang sakit sensitif sekali terhadap perhatian dari orang terdekatnya entah itu orang tua, kakak, paman bahkan pacar sendiri.

Perhatian orang sakit dengan orang sehat berbeda tidak seperti yang perhatian terhadap lawan jenis. Perhatian yang dibutuhkan oleh orang sakit adalah adanya perawatan yang baik dari orang-orang yang dianggapnya dekat dengannya seperti orang tua, paman, kakak atau pacar. Bukannya perhatian yang bersifat cinta. Orang sakit sangat senang sekali jika ada teman atau orang yang disayanginya datang menjenguk dan memberikan motivasi serta do'a.

Berbeda dengan perhatian dalam bentuk cinta seperti sepasang sejoli yang sedang dirindu asamara, yang dia sangat senang sekali kalau diberi ajak nonotn, makan malam, jalan bersama yang pada intinya hanya berdua tanpa adanya orang lain yang mengganggu.

Tapi ada sisi kesamaan dengan orang sehat dalam hal kondisi, yaitu sama-sama menginginkan suasana tenang. Contohnya saja orang yang sedang sakit gigi-gigi tentu tidak senang kalau melihat ada tetangga atau keluarga yang gaduh tentu dia akan marah besar, benda apapun yang ada diekatnya akan dilempar guna menenangkan orang yang gadush itu.

Oang sakit membutuhkan suasana tenang, tidak gaduh, ruangan yang sejuk dan sapaan, pelayanan dan belaian dari orang terdekat. Justru motivasi dan perhatian itulah yang memberikan semangat hidup. Adapun obat adalah masalah nomor dua. Jika sudah tidak semangat untuk hidup bagaimana mau minum obat. Disinilah seharusnya kita peka dan dapat membedakan mana perhatian untuk kekasih dan mana perhatian untuk orang sakit. Karena kedua-duanya memiliki arti dan makna yang berbeda.

Kadang ada saja keluarga yang kurang memperhatikan hal ini, dimana anaknya sedang sakit, keluarga yang lain malah senang-senang dan bercanda dengan riangnya sementara itu yang sakit hanya mendengarkan, justru bukan mendengarkan, seandainya dia bisa marah seperti orang sakit gigi tentu benda yang ada diekatnya akan dilempar. Kadang orang tua hanya bisa marah ketika anaknya sakit karena tidak mau minum obat. Sebenarnya bukan obat yang menjadi anak itu sembuh tapi do'a dan belaian sang ibunda dan perhatian ayahanda tercinta.

Tentu kita menyadari betul betapa tidak enaknya menahan sakit, entah sakit kepalakah itu atau sakit perutkah itu. Semua sakit tidak enak bahkan minum obat yang sebenarnya untuk kesembuhan malah ditolak. Apa yang sebenarnya diinginkan oleh orang sakit? orang sakit tidak banyak minta yang macam-macam, sebagai bahan pelajaran untuk pembaca bahwasannya orang sakit minta do'a dari kalian semua dan perhatian yang maksimal, maka rasa sakit yang menggeliat itu akan reda dalam sekejap, walaupun sakitnya itu sakit yang luar biasa tetapi ajaklah dia tersenyum dengan senyum yang manis dan santun. Belailah rambutnya, kemudian disisir, beri dia minyak wangi selayaknya akan pergi ke kantor.

Orang sakit pun ingin dirinya rapi tidak kucel dan kusut, apalagi wanita tentu tidak ingin dijenguk dalam keadaan kucel, kusem dll. Untuk itulah sebagai orang tua atau anak atau saudara yang menemaninya memberikan belaian, pijitan dan merapihkan kain yang sekiranya acak-acakkan.

Kedatangan sahabat dan orang yang ingin menjenguk akan mendapatkan pahala yang besar dan ganjaran yang berlipat dari Allah apabila selama menjenguk tidak melukai hati yang sakit. Karena kita tidak tahu perasaan orang sakit itu seperti apa. Jangan-jangan malah melukai hati orang yang sakit itu. Bukannya pahala yang kita dapatkan justru malah menyiksa perasaan sahabat kita yang sakit.

Ada adab-adab yang perlu kita perhatikan saat menjenguk orang yang sakit antara lain :
1. Ucapkan salam kepada yang sakit jika yang sakit itu sedang sadar
2. Memberikan sedikit makanan atau buah-buahan
3. Jangan berkata kotor atau berkata yang dapat melukai perasaanya
4. Jangan gaduh dan jangan berisik di kamar/ruangan orang yang sakit
5. Berusaha untuk menghibur dan memberikan motivasi kepada yang sakit
6. Memberikan do'a kesembuhan kepada orang yang sakit
7. Berusaha untuk merapihak ruangan, peralatan yang acak-acakan, seprai yang kurang rapi, memijit-mijit kaki atau tangannya apabila kaki dan tangannya tidak sakit.
8. Sapalah dia dengan sapaan yang menyanjung perasannya dan pujilah dia
9. Jangan sekali-kali menanyakan sakit apa dan bagaimana terjadinya, karena itu paling tidak disukai oleh orang sakit.
10. Jika anda tidak sempat berkunjung berilah sms atau telpon kepadanya serta berikan semangat dan do'a agar dia cepat sembuh

Obat bukan segala-galanya untuk orang sakit, hal yang pertama yang harus kita lakukan apabila sahabat kita, saudara kita sakit berilah perhatian yang maksimal dan do'akan agar cepat sembuh.

Banyak orang sakit kemudian diberikan motivasi dan perhatian dari orang yang sianggap dekat dengannya justru sembuh lebih cepat ketimbang orang yang sakit minum obat mahal tetapi tiada orang yang memberinya perhatian. Sekarang ada tinggal pilih perhatian atau obat yang mahal.

Lupakanlah harta dan jabatan untuk orang anda sayangi, uang dan jabatan bukanlah segala-galanya bila anda harus kehilangan orang yang anda sayangi. Kemanahkah anda akan mencari lagi jikalau dia yang anda sayangi sudah tiada. Uang dan jabatan bisa anda cari tapi orang yang anda sayang susah untuk dicari.

Kesempatan dan waktu tidak akan berulang, dan penyesalan tidak akan datang duluan. Sedialah payung sebelum hujan karena kita tidak tau ujiana kapan datang. Hanya Tuhan Yang Maha Tahu segala bentuk dan tingkah laku.

Semoga Tuhan memberikan petunjuk atas kelalaian yang kita lakukan dan mendapatkan hidayah dari semua pelajaran hidup yang sudah berlalu.

Kupersembahkan untuk Ibuku yang sudah merawatku waktu sakit
Arya

Seguir leyendo...

Aplikasi






Seguir leyendo...

Osama


Osama Bin Laden

Seguir leyendo...

Jenggot


Duh,...ternyata gw udah tua nih..

Seguir leyendo...

Jogja


Jogja - Parang Tritis

Seguir leyendo...

Foto Aku

Mr. Gula-gula

Seguir leyendo...

Admin

Panggil saja aku Gula-gula. Tak perlulah nama asli cukup panggil gula. Sudah biasa dalam dunia maya aku dipanggil gula walau nama sebenarnya bukan itu. Aku mulai belajar blogger sejak Maret 2008 dan sampai sekarang terus belajar. Awalnya aku kenal blogger dari seorang adik kelas bernama Suherman (panggil bobby) yang memperkenalkan blogger.com. Walhasil aku bisa sampe sekarang. Awalnya sebelum berkenalan dengan blogger aku sudah mengenal dasar-dasar html sehingga memudahkan aku untuk menguasai teori-teori desain web.

Singkat cerita sudah beberapa blog yang aku buat bahkan sampai perang antar blogger (hacker). Tapi untung sudah baikkan walaupun sedikit masih ada rasa risih. Tapi biarlah aku ambil positifnya aja, lagi pula tidak penting untuk dibahas.

Dunia internet begitu luas cakupannya dan semua serba ada. Chating, email, browsing sampe nonton film-film lucu juga ada tapi waktu begitu saja berlalu hingga tak terasa sudah tua. Banyak pengalaman pula dari Internet selain banyak temen bisa juga tukeran No Hp. sampe janjian ketemu Cewe. Ada serunya juga tapi ada negatifnya juga. Menurut aku semua itu kembali kepada pribadi masing-masing dalam menyikapi permasalahan di dunia interney yang semua serba bebas tanpa batas. Dan juga harus kuat-kuat iman dunkk.

Ingin rasanya aku membuat blog yang banyak manfaatnya bukan untuk merusak pikiran manusia tetapi justru dengan adanya blog yang aku buat ini memberikan manfaat kepada orang banyak. Dalam membuat blog atau mengeditnya terkadang suka jenuh atau bosan. Tapi kalau ada waktu senggang aku senantiasa merehab halaman web blog jadi lebih baik, tentu butuh ekstra pikiran. Secangkir kopi hangat sudah tentu menemani aku sampai larut malam.

Malam minggu biasanya aku sempatkan untuk memperbaiki blog-blog yang sudah ga up todate. Sebagai reverensi biasanya aku buka blognya kang rohman, dan blogger maniak lainnya. Contek-contek sedikit gayanya sebagai bahan acuan. Tapi kalau aku tetap punya prinsip untuk mendesain web dan tidak terpaku pada bahan-bahan yang ada. Tujuannya adalah untuk eksplorasi kreatifitas sendiri. Walau kadang blog sampe hancur dan widgetnya hilang tak masalah bagitu, justru dengan begitu menjadi pengalaman yang berharga karena bisa tahu dari kesalahan yang sudah kita lakukan untuk bahan pelajaran dimasa depan. banyak orang sukses justru mereka jatuh bangun dahulu dan setelah mereka belajar dari kekalahan itu barulah mereka menyusun strategi dan bangkit dari keterpurukan.

Layanan Web blog gratisan memang banyak seperti wordpress, geocities (yahoo.com), tapi semenjak aku mengenal blogger sepertinya aku telah jatuh cinta padanya. Aku ucapkan terima kasih kepada pemilik layanan gratis Blogger.com, karenanya aku bisa belajar terus dan terus belajar untuk menggali kemampuan yang aku miliki. Pada dasarnya aku bukanlah akademisi atau pelajar yang bergelar banyak. Tapi cukup bagiku adalah kejujuran dan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Harapan aku dengan adanya web blog ini mendapatkan manfaat yang banyak baik bagi diriku sendiri maupun bagi pembaca yang setia. Namun sebagai manusia aku tidak luput dari kesalahan untuk itu aku mohon masukan berupa saran maupun kritikan yang membangun.

Terima kasih

Arya

Seguir leyendo...

My Vespa


Entah apa yang membuat aku tergila-gila pada yang satu ini, padahal dia hanyalah sebuah Vespa bekas yang dapat dibilang kurang menarik penampilannya. Namun demikian dengan uang Rp. 1.500.000,- aku berusaha mengumpulkannya untuk membeli si Vespa unik ini.

Awalnya banyak orang yang membicarakan tentang buruknya vespa yang aku beli bahkan sampai menghinanya, walau kadang aku harus mengelus dada untuk menahan penghinaan itu tapi aku tetap yakin pada vespa itu dan akan aku rawat hingga orang-orang yang mengejek vespa ku itu dapat belajar mengharhai karya orang.

Setiap hari aku selalu merawatnya dan memeliharanya seperti hewan kucing peliharaanku yang bernama si "Ayi". Kucing itu aku rawat sejak kecil ketika dia sudah tak mampu lagi untuk bertahan hidup saat induknya pergi meninggalkannya sebatang kara. Namun hatiku berkata untuk merawat dan memeliharanya. Kuberikan susu setiap hari agar kucingku itu tetap sehat dan tumbuh besar. Wah aku ko jadi ngaco, malah membicarakan kucing sepertinya tidak ada hubungannya dengan vespa. Baiklah masalah kucing akan aku ceritakan lain waktu saja. Sekarang aku akan fokus pada cerita tentang vespa.

Teman-temanku pun selalu saja mengejek, entah kenapa mereka seakan jijik melihat vespaku itu padahal sejelek apapun vespa itu aku sayang padanya. Lalu kenapa mereka seakan jijik melihatnya. Memang vespaku itu dalam keadaan tidak terawar sewaktu masih membelinya dari seorang guru yang pernah mendidikku sewaktu aku SD. Karena beliau sudah mempunya vespa lagi maka vespa itu pun dijualnya kepadaku. Ketika awal melihatnya aku juga merasa risih dengan kondisinya yang mengenaskan seakan sudah tua renta dan tak berdaya. Tapi tak apalah yang penting bagiku saat itu adalah rasa senang dan bahagia memiliki vespa yang unik.

Sebulan kemudian setelah melewati masa-masa krisis dicemoohkan oleh orang saatnya aku membeli accesories dan memeriksakannya ke bengkel deket rumah. Walhasil lumayan juga vespaku itu sudah agak baikkan tidak seperti dulu. Walaupun keadaannya masih belum sempurna tapi sedikit-demi sedikit akan aku tambah dan akan kuperbaiki kondisinya agar tetap terawat. Vespa bagiku seperti teman saja. Walau dia tidak bisa bicara tapi dia mengerti kondisi aku yang serba susah seperti ini. Aku tidak mampu untuk membeli motor bermerk dengan uang gajian yang hanya cukup untuk makan selama sebulan.

Selama 3 bulan aku memakai vespa itu banyak sekali kendalanya. Awalnya untuk menjalankan engkolnya saja susah. Apalagi saat mengangkat vespa tersebut untuk dinaikkan standartnya sampai panas dingin. Awal menggunakan vespa sering banyak masalah mulai dari mogok ditengah jalan, oli mesin habis sampe kaki lecet dan bengkak gara-gara menyeimbangkan vespa. Pokoknya susahlah belajar vespa tidak seperti motor bebek dan motor kopling lainnya. Vespa ini lumayan sulit. Tapi dengan kesabaran akhirnya aku dapat menjinakan si vespa dan sekarang dia menjadi sahabat setiaku. Tapi sangat disayangkan vespaku ini pajaknya mati......

Masih banyak cerita tentang vespaku ini, tapi yang paling berkesan adalah solidaritas sesama vespa sangat tinggi sekali. Kemanapun kita pergi lalu ketemu dengan club vespa lainnya kita saling menyapa bahkan saling membantu bila kita mendapatkan kesulitan di jalan. Tidak seperti club motor lainnya yang kurang solidaritasnya. Semangat terus maniak vespa.
By Arya

Seguir leyendo...