Kotak Komentar

Glitter Photos

My Vespa


Entah apa yang membuat aku tergila-gila pada yang satu ini, padahal dia hanyalah sebuah Vespa bekas yang dapat dibilang kurang menarik penampilannya. Namun demikian dengan uang Rp. 1.500.000,- aku berusaha mengumpulkannya untuk membeli si Vespa unik ini.

Awalnya banyak orang yang membicarakan tentang buruknya vespa yang aku beli bahkan sampai menghinanya, walau kadang aku harus mengelus dada untuk menahan penghinaan itu tapi aku tetap yakin pada vespa itu dan akan aku rawat hingga orang-orang yang mengejek vespa ku itu dapat belajar mengharhai karya orang.

Setiap hari aku selalu merawatnya dan memeliharanya seperti hewan kucing peliharaanku yang bernama si "Ayi". Kucing itu aku rawat sejak kecil ketika dia sudah tak mampu lagi untuk bertahan hidup saat induknya pergi meninggalkannya sebatang kara. Namun hatiku berkata untuk merawat dan memeliharanya. Kuberikan susu setiap hari agar kucingku itu tetap sehat dan tumbuh besar. Wah aku ko jadi ngaco, malah membicarakan kucing sepertinya tidak ada hubungannya dengan vespa. Baiklah masalah kucing akan aku ceritakan lain waktu saja. Sekarang aku akan fokus pada cerita tentang vespa.

Teman-temanku pun selalu saja mengejek, entah kenapa mereka seakan jijik melihat vespaku itu padahal sejelek apapun vespa itu aku sayang padanya. Lalu kenapa mereka seakan jijik melihatnya. Memang vespaku itu dalam keadaan tidak terawar sewaktu masih membelinya dari seorang guru yang pernah mendidikku sewaktu aku SD. Karena beliau sudah mempunya vespa lagi maka vespa itu pun dijualnya kepadaku. Ketika awal melihatnya aku juga merasa risih dengan kondisinya yang mengenaskan seakan sudah tua renta dan tak berdaya. Tapi tak apalah yang penting bagiku saat itu adalah rasa senang dan bahagia memiliki vespa yang unik.

Sebulan kemudian setelah melewati masa-masa krisis dicemoohkan oleh orang saatnya aku membeli accesories dan memeriksakannya ke bengkel deket rumah. Walhasil lumayan juga vespaku itu sudah agak baikkan tidak seperti dulu. Walaupun keadaannya masih belum sempurna tapi sedikit-demi sedikit akan aku tambah dan akan kuperbaiki kondisinya agar tetap terawat. Vespa bagiku seperti teman saja. Walau dia tidak bisa bicara tapi dia mengerti kondisi aku yang serba susah seperti ini. Aku tidak mampu untuk membeli motor bermerk dengan uang gajian yang hanya cukup untuk makan selama sebulan.

Selama 3 bulan aku memakai vespa itu banyak sekali kendalanya. Awalnya untuk menjalankan engkolnya saja susah. Apalagi saat mengangkat vespa tersebut untuk dinaikkan standartnya sampai panas dingin. Awal menggunakan vespa sering banyak masalah mulai dari mogok ditengah jalan, oli mesin habis sampe kaki lecet dan bengkak gara-gara menyeimbangkan vespa. Pokoknya susahlah belajar vespa tidak seperti motor bebek dan motor kopling lainnya. Vespa ini lumayan sulit. Tapi dengan kesabaran akhirnya aku dapat menjinakan si vespa dan sekarang dia menjadi sahabat setiaku. Tapi sangat disayangkan vespaku ini pajaknya mati......

Masih banyak cerita tentang vespaku ini, tapi yang paling berkesan adalah solidaritas sesama vespa sangat tinggi sekali. Kemanapun kita pergi lalu ketemu dengan club vespa lainnya kita saling menyapa bahkan saling membantu bila kita mendapatkan kesulitan di jalan. Tidak seperti club motor lainnya yang kurang solidaritasnya. Semangat terus maniak vespa.
By Arya

0 komentar: